About Me

Foto saya
Indramayu, Jawa Barat, Indonesia
Saya seorang alumni dari PTS di Indramayu dan lulusan dari Fak. Teknik Perminyakan Diploma III. Blog ini dibuat untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah di kampus. Semoga blog sederhana ini bisa membantu sebagai media berbagi pengetahuan satu sama lain. Terima kasih. puji_724@yahoo.co.id

Jumat, 12 November 2010

Choke

Choke atau jepitan berfungsi sebagai pengatur laju aliran fluida dari sumur menuju pipa salur dan separator. Umumnya sumur-sumr sembur alam dilengkapi dengan jepitan, terutama apabila sumur tersebut mempunyai produktivitas yang melampaui yang telah dialokasikan.

Choke juga merupakan regulator yang memberikan minyak mengalir ke flow line dengan rate tertentu.

Besarnya laju alir ditentukan berdasarkan analisa nodal dimana terdapat studi performansi sumur berdasarkan kurva IPR dan kombinasi tubing serta choke yang akan digunakan.

Banyak istilah yang digunakan dalam penyebutan alat ini yaitu choke, bean, well head choke, surface choke, production choke, flow nipple, flow plug atau bean. Dalam hal ini pertamina mengistilahkan jepitan.

Terdapat dua tipe choke

1. Adjustable Choke

Adalah choke dimana untuk merubah diameternya sangat mudah yaitu hanya dengan jalan memutar handelnya.

A. Multiple Orifice Valve

Peralatan ini merupakan valve yang mengandung choke dan dapat mengatur pembukaan diameter tanpa menutup aliran dari sumur.

Choke ini terdiri dari dua porcelain disc yaitu back disc dan front disc yang didudukan pada steel seat dimana salah satu disc pada posisi statis sedangkan lainnya dapat berputar / berrotasi sampai posisi yang tepat untuk mengontrol aliran.

Choke jenis ini sangat riskan terhadap erosi sehingga tidak dapat dipakai pada sumur pasir.

Operator lapangan bertugas mengecek secara rutin indicator posisi untuk meyakinkan bahwa tidak terjadi perubahan akibat getaran atau dipindah posisi oleh orang lain. Petugas juga mengecek kerusakan yang mungkin terjadi untuk melakukan perbaikan atau penggantian disc yang rusak.

B. Rotary Choke

Choke ini menggunakan indexing disc dengan sejumlah ukuran yang berbeda yang dapat diganti untuk menghasilkan laju aliran yang tetap. Besar bukaan dipilih sesuai dengan kapasitas produksi dari sumur.

2. Positive Choke

Adalah choke dimana untuk merubah diameternya harus mengganti chokenya dimana diameter choke nya tetap.


SAFETY OPERATION

Safety factor pada operasi pekerjaan di well head harus benar-benar diperhatikan, selain mengikuti SOP (Standard Operational Procedure) yang telah ditentukan, operator produksi pelaksana dilapangan wajib mengetahui JSA (Job Safety Analisis) yang telah ada sehingga mereka bisa mengetahui kemungkinan-kemungkinan resiko yang bisa terjadi dilapangan. Hal ini karena mereka bekerja pada area bertekanan tinggi, fluida yang panas dan gas-gas yang mudah terbakar dan beracun.

Pada saat bekerja membuka choke atau bagian dari X’mas tree harus diperhatikan dan make sure bahwa tekanan didalam system sudah diturunkan dan minyak atau gas telah dikeluarkan dan juga ketika memindahkan choke housing harus dipindahkan secara perlahan karena sangat berat juga untuk mencegah kerusakan dari peralatan tersebut.

Read More..

Minggu, 05 September 2010

Well Test

Well test merupakan suatu teknik pengujian terhadap suatu sumur migas pada formasi produktif untuk mengetahui beberapa informasi yang diperlukan mengenai keadaan sumur tersebut. Pengujian ini memerlukan data reservoir serta data - data penunjang yang dijadikan sebagai data lapangan untu dapat dilakukan analisa. Beberapa hal yang akan diketahui dari hasil kegiatan ini, yaitu :

1. Kondisi sumur migas, mengalami kerusakan selama pemboran dan komplesi (skin effect).

2. Karakteristik reservoir, permeabilitas pada formasi produktif.

3. Absolute Open Flow Potential (AOFP) pada sumur gas.

4. Karakteristik hidrokarbon dari sumur tersebut.

Pengujian sumur migas ini akan mendapatkan banyak informasi yang diperlukan oleh engineer sebelum kegiatan produksi dilakukan. 

Read More..